Mengenal Occult Bleeding, Pendarahan Tersembunyi yang Sering Tak Disadari

Di balik tubuh yang tampak sehat, terkadang terdapat kondisi medis tersembunyi yang sulit dikenali. Salah satunya adalah occult bleeding atau pendarahan tersembunyi, yaitu kondisi ketika terjadi perdarahan halus di saluran pencernaan tanpa gejala yang jelas. Meskipun darah yang keluar sangat sedikit, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan serius seperti tukak lambung, polip, atau bahkan kanker usus besar.

Istilah occult bleeding digunakan untuk menggambarkan perdarahan yang tidak terlihat secara kasat mata karena darah yang keluar tidak cukup banyak untuk mengubah warna feses. Pendarahan ini umumnya berasal dari lambung, usus halus, atau usus besar, dan baru bisa diketahui melalui pemeriksaan laboratorium khusus terhadap feses. Dalam banyak kasus, pasien tidak menyadari adanya masalah sampai muncul tanda-tanda seperti kelelahan, pusing, atau kulit yang tampak pucat akibat berkurangnya kadar hemoglobin dalam darah.

Dokter spesialis penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dr. Luthfi Rahman, Sp.PD, mengatakan bahwa occult bleeding sering terdeteksi secara tidak sengaja ketika pasien menjalani pemeriksaan darah rutin. “Banyak pasien tidak menunjukkan gejala perdarahan, tapi hasil laboratoriumnya memperlihatkan anemia tanpa penyebab yang jelas. Dari situ baru dilakukan pemeriksaan lanjutan dan ditemukan adanya perdarahan halus di saluran pencernaan,” jelasnya.

Penyebab pendarahan tersembunyi sangat beragam. Tukak lambung dan gastritis akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori menjadi penyebab umum, begitu juga dengan konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang yang dapat mengiritasi dinding lambung. Selain itu, pertumbuhan polip di usus besar atau adanya wasir juga dapat menyebabkan perdarahan kecil yang tidak disadari. Dalam kasus tertentu, occult bleeding bahkan menjadi tanda awal dari kanker kolorektal yang perlu ditangani segera.

Untuk mendeteksi kondisi ini, dokter biasanya melakukan pemeriksaan feses okult darah atau FOBT (Fecal Occult Blood Test). Tes ini mampu menemukan keberadaan darah mikroskopis yang tidak terlihat secara langsung. Bila hasilnya positif, pasien akan menjalani pemeriksaan lanjutan seperti endoskopi atau kolonoskopi untuk menemukan sumber perdarahan secara pasti. Pemeriksaan ini sangat disarankan bagi individu berusia di atas 45 tahun atau mereka yang memiliki faktor risiko tinggi terhadap penyakit pencernaan.

Pencegahan occult bleeding dapat dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti menjaga pola makan sehat dan menghindari konsumsi obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter. Pola makan tinggi serat dari buah dan sayuran segar membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, sementara membatasi alkohol, kafein, dan makanan pedas dapat mencegah iritasi lambung. Olahraga rutin dan pemeriksaan kesehatan berkala juga penting untuk mendeteksi gangguan sejak dini.

Meskipun terlihat sepele, occult bleeding tidak boleh diabaikan karena pendarahan kecil yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan anemia kronis dan menurunkan kualitas hidup. Kesadaran untuk memeriksakan diri saat tubuh terasa mudah lelah atau tampak pucat menjadi langkah awal yang penting dalam mencegah komplikasi serius. Seperti dikatakan dr. Luthfi, “Gejala kecil jangan dianggap biasa. Pemeriksaan sederhana bisa menyelamatkan seseorang dari penyakit yang lebih berat.”

Dengan deteksi dini dan gaya hidup sehat, occult bleeding dapat diatasi sebelum menimbulkan dampak besar bagi kesehatan. Masyarakat diimbau untuk tidak menunggu hingga gejala parah muncul, melainkan aktif melakukan pemeriksaan berkala sebagai langkah pencegahan.