Home / Kuliner / Seruit, Olahan Ikan Sungai Khas Lampung dengan Sambal Tempoyak

Seruit, Olahan Ikan Sungai Khas Lampung dengan Sambal Tempoyak

SUMSELPOS-Lampung memiliki banyak kuliner enak yang tak kalah menarik dari daerah lainnya. Salah satunya seruit yang merupakan olahan khas berbahan ikan sungai.

Kuliner khas Lampung yang populer adalah keripik pisang cokelat dan kerupuk kemplang. Dua kuliner ini sering dijadikan oleh-oleh saat berlibur dari Lampung.

Tak hanya itu saja, Lampung juga menyimpan banyak makanan khas yang tentunya bercita rasa enak. Salah satunya adalah seruit.

Hidangan seperti apakah seruit? Seruit adalah masalah berbahan dasar utama ikan sungai. Jenis ikan yang umum dipakai adalah ikan baung, namun bisa juga menggunakan ikan nila, dan lainnya.

Lewat webinar bertajuk ‘Festival Kuliner Nusantara; Lampung’ yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) wilayah Lampung (20/2), diketahui bahwa seruit ini banyak dibuat oleh masyarakat Lampung pepadun (Lampung kota) yang lebih mudah mendapatkan ikan sungai karena berada di dataran tinggi.

“Seruit berasal dari Lampung pepadun yang wilayahnya banyak tinggal di dekat sungai. Oleh karenanya menggunakan ikan sungai,” ujar Dr. Eng. Admi Syarif selaku pengamat budaya lampung pada webinar (20/2).

Seruit bisa berupa olahan ikan bakar atau ikan pepes. Pada ikan bakarnya diberi bumbu halus berupa bawang putih, garam, ketumbar, kunyit, dan jahe. Tak heran kalau aroma ikan bakar seruit ini harum dan menggugah selera.

Umumnya seruit disajikan dengan tiga jenis sambal yaitu sambal terasi, tempoyak (durian), dan sambal mangga. Kombinasi ketiga sambal itu saat disantap dengan ikan menciptakan rasa pedas, manis, dan asam yang menyegarkan.

Namun, kalau hanya ada satu jenis sambal saja juga tidak menjadi masalah.

Selain sambal, seruit juga bisa ditambahkan lalapan. Bisa labu rebus, timun, terong bakar, dan lainnya.

Dr. Admi Syarif juga menjelaskan kalau seruit ini biasa disantap bersama dengan keluarga. Biasanya disebut dengan ‘nyeruit’.

“Seruit itu berasal dari kata nyeruit yang artinya makan bersama-sama. Dulu, seruit disajikan dalam satu piring besar dan satu keluarga makan bersama. Itu yang menambah cita rasa dan memiliki filsafatnya sendiri,” papar Dr. Admi.

Namun, sayangnya seruit masih susah ditemui di restoran. Menurut Dr. Admi banyak chef yang masih kesulitan untuk membuat seruit karena banyaknya bahan pelengkap yang harus disajikan bersama.(detikcom)

 

About admin

Check Also

Resep Pisang Goreng Tape Kismis yang Legit, Cocok Jadi Camilan Sore

SUMSELPOS.COM – Bosan dengan pisang goreng biasa? Kamu bisa bikin pisang goreng tape kismis yang …